LIKE FATHER LIKE SON, LIKE PARENT LIKE CHILDREN (Buah jatuh tidak jauh
dari pohonnya)
by Komunitas Ayah Sudah Penuh on Sunday, November 20, 2011 at 10:33am
Kebetulan liburan akhir pekan ini kami anak2 dan keluarga berkunjung ke salah satu tempat Permainan Anak yg terletak di Jantung Ibu kota Jakarta.
Kemarin selama 5 jam lebih anak kami betul2 menikmati permainan demi permainan bersama anak2 lainya dan selama 5 jam juga kami juga betul2 menikmati meng observasi ORANG TUAnya anak2 tadi dengan berbagai macam ragam tipe dan model pola asuhnya.
Sungguh prihatin.... bahwa para orang tua ini tidak sadar bahwa dirinya telah menjadi contoh dan cermin langsung bagi anak2nya....dan anehnya para orang tua ini juga merasa tidak ada yg salah dengan diri mereka..dan anak2nya yg suka berebut dan menyerobot antrian bahkan ada yg malah mengajarkan pada anaknya...???
Benar2 terbukti dan saya saksikan sendiri bahwa , ternyata KELUARGA adalah potret INDONESIA dalam bentuk MINIi, dan INDONESIA adalah potret KUMPULAN KELUARGA2 INDONESIA dalam bentuk MAKSI.
Jika ada Ratusan Sepeda untuk Sea Games yg hilang..... itu adalah ulah para anak2 bangsa... dan susuai pribahasa di atas maka Bapak2 Bangsanya juga kemungkinan memiliki prilaku yg sama seperti anak2nya. Persis seperti pribahasanya Like Father Like Son dan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Itu juga yg baru saja kami alami dan saksikan dengan mata dan kepala sendiri, saat berkunjung bersama anak2 dan keluarga ke salah satu tempat Bermain Anak di Pasific Place kawasan SCBD Sudirman.
Ada anak yg suka berteriak2, begitu sy perhatikan ternyata orang tuanya juga persis sama seperti anaknya suka berteriak2, ironisnya sepertinya orang tuanya berasal dari keluarga Berada dan Berpendidikan "Behave & well educated" Family...?
Ada lagi anak2 yg suka menyerobot antrian, begitu sy perhatikan lagi juga persis seperti orang tuanya, dan yg lebih memprihatinkan malah orangtuanya-lah yg mengajarkan anaknya untuk menyerobot antrian dengan alasan takut tidak kebagian dan biar tidak menunggu terlalu lama. Begini kata orang tua pada anaknya : "Eh...kamu coba nyelip aja disini....ayo gak papa, cuek aja pura2 gak tau aja !!! ayo buruan !! kamu ini gimana sich..!!! gitu aja kok takut !!! " Oh...my God !!! bathin sy bergetar menyaksikannya. Karena sudah tidak tahan... akhirnya sy pun berkata pada orang tuanya... "Bu... mari kita ajari anak kita untuk TIDAK MENYEROBOT, agar nanti jika sudah besar tidak Menyerobot uang negara dan jadi Koruptor !!", dengan malu2 di tariknya anaknya untuk mengantri di barisan paling belakang.
Ada anak yg berani menendang2 Para Mentor pembimbing masing2 Profesi....karena tidak mau di atur, sy coba perhatikan siapa orang tua anak ini, Wah... ternyata orang tuanya juga persis seperti anaknya suka melakukan kekerasan secara fisik dan membentak2 anaknya.
Ada anak yg wajahnya "NYURENG-NYURENG" alias tidak ramah dan cemberut, begitu kedua orang tuanya datang.... Wow ! persis banget dengan orang tuanya....wajahnya ketus dan tidak ramah pada anaknya juga pada sesama pengunjung lainnya.
Ada juga anak yg sudah jelas2 ada TONG SAMPAH di depan matanya, masih meletakan sampah di bangku tunggu... ternyata orang tuanya juga begitu.... pesis..sama.... habis makan dan minum bungkusnya di letakkan di bangku tunggu
SUNGGUH TEPAT SEKALI jika ada pribahasa, Like Father like Son, Like Parent like Children dan Buah jatuh tidak jauh dari Pohonnya.
Tapi ternyata masih ada juga anak yg teratur, rapi... ramah..., dan tentu saja bisa anda tebak seperti apa orang tuanya....?
Tapi sayangnya anak2 dengan orang tua seperti ini bisa di hitung dengan jari.... meskipun berada di tempat yg di jadikan Barometer Orang2 Pendidikan Kota Jakarta.
Saya benar2 prihatin dengan kondisi ini.... kita sedang berada di SCBD lho... Jantungnya Kota Jakarta, Jantungnya Indonesia....kawasan orang2 teredukasi... dan beberapa di antara pengunjungnya adalah orang2 asing yg berdomisili di Indonesia...., dan orang2 asing ini hanya bisa geleng2 kepala melihat kelakuan para orang tua Indonesia bertengkar berebut antrian bagi anaknya.
Saya juga merasa sangat prihatin.... anak2 yg tidak berdosa ini telah di ajarkan langsung oleh orang tuanya budaya yg tidak berbudaya....adab yg tidak beradab, dan yg lebih menyedihkan lagi adalah, orang tuanya sungguh tidak merasa dan menyadarinya bahwa ia sedang merusak BEHAVIOR anak2nya. Saya lihat dari bahasa tubuhnya sepertinya orang tuanya merasa oke2 saja terhadap apa yg di lakukan dan di contohkan pada anak2nya.
Lalu jika orang tuanya sudah seperti ini....siapa yg bisa kita harapkan untuk mengubah prilaku anaknya...? padahal anak2 ini kan kelak akan menjadi generasi PENGGANTI BANGSA, sebagian ada yg menjadi Aparat Pemerintahan, Aparat Penegak Hukum dan Keadilan, sebagian lagi ada yg menjadi PENGUSAHA sebagian lagi akan menjadi pegawai SWASTA. Akan seperti apakah potret Indonesia jika calon2 generasi penerus bangsanya di didik oleh orang tuanya seperti ini...?
Tentu saja harpan kedua kita akan jatuh pada para guru disekolahnya anak2 ini yg kiranya dapat memberikan contoh atau membahas pelajaran yg berhubungan dengan etika budaya manusia beradab atau MANNER. Tapi nyatanya di sekolah kebanyakan yg ada di Indonesia....para guru dan pimpinan sekolahpun hanya sibuk mengurusi masalah seputar latihan soal, ulangan, remedial, les, persiapan UAN..dan angka2 di raport semata.....? Lantas...pada siapa lagi kita bisa berharap sebuah perubahan bagi bangsa ini...?
Pada Penyelenggara Negara...? bagaimana menurut anda...?
Dalam semua kondisi yg serba memprihatinkan ini tentunya kita akan selalu masih punya harapan.....Jika orang tuanya sendiri tidak bisa di harpkan, sekolah jauh dari harapan....Penyelenggara negara lebih jauh lagi dari harapan maka.....
Sy berpikir, satu2nya yg masih bisa kita harapkan adalah DIRI KITA SENDIRI...
Tentu saja pertama2 adalah dengan merubah diri kita sendiri, kemudian bersedia menjadi Agent of Change untuk mengajak berubah para tetangga, kerabat, sahabat, teman, kenalan, para gurunya anak kita dan semua orang yg kita kenal di lingkungan pergaulan kita.... melalui GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YG KUAT DARI KELUARGA.
Kalau bukan kita yg melakukannya, mau berharap pada siapa lagi...? Kalau bukan sekarang saatnya, mau kapan lagi...?
Let's Make Indonesian Strong from Home !!!